Bab 3 Proses Proses


Bab 3
Proses Proses


POKOK BAHASAN:

·         Konsep Proses
·         Penjadwalan Proses
·         Operasi pada Proses
·         Kerjasama antar Proses
·         Komunikasi antar Proses
·         Thread

TUJUAN BELAJAR:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
·         Memahami tentang konsep pada proses dan penjadwalan proses
·         Memahami operasi pembuatan dan penghapusan proses
·         Memahami kerjasana dan komunikasi antar proses.
·         Memahami konsep multi thread, model multi thread dan contoh implementasi
thread



3.1   KONSEP PROSES
Sistem operasi mengeksekusi berbagai jenis program.  Pada sistem batch
program tersebut biasanya disebut dengan  job, sedangkan pada sistem time sharing,
program disebut dengan program user atau  task.  Beberapa buku teks menggunakan
istilah job atau proses.
Proses adalah program yang sedang dieksekusi.  Eksekusi proses dilakukan
secara berurutan.  Dalam suatu proses terdapat program counter, stack dan daerah data.
3.1.1  Status Proses
Meskipun tiap-tiap proses terdiri dari suatu kesatuan yang terpisah namun
adakalanya proses-proses tersebut butuh untuk saling berinteraksi. Satu proses bisa
dibangkitkan dari output proses lainnya sebagai input.
  Pada saat proses dieksekusi, akan terjadi perubahan status. Status proses
didefiniskan sebagai bagian dari aktivitas  proses yang sedang berlangsung saat itu. 
Gambar 3-1 menunjukkan diagram status proses.  Status proses terdiri dari :
a.  New: proses sedang dibuat.
b.  Running: proses sedang dieksekusi.
c.  Waiting: proses sedang menunggu beberapa  event yang akan terjadi (seperti
menunggu untuk menyelesaikan I/O atau menerima sinyal).
d.  Ready: proses menunggu jatah waktu dari CPU untuk diproses.
e.  Terminated: proses telah selesai dieksekusi.





3.1.2  Process Control Block (PCB)
Masing-masing proses direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan
menggunakan Process Control Block (PCB), seperti yang terlihat pada Gambar 3-2.

Gambar 3-1:  Perubahan status proses  


Informasi yang terdapat pada setiap proses meliputi :
a. Status Proses. New, ready, running, waiting  dan terminated.
b.  Program Counter. Menunjukkan alamat berikutnya yang akan dieksekusi oleh
proses tersebut.
c.  CPU Registers. Register bervariasi tipe dan jumlahnya tergantung arsitektur
komputer yang bersangkutan.  Register-register tersebut terdiri-atas:  accumulator,
index register, stack pointer, dan register serbaguna dan beberapa informasi tentang
kode kondisi.
 Selama Program Counter berjalan, status informasi harus disimpan pada saat terjadi
interrupt. Gambar 3-3 menunjukkan  switching proses dari satu proses ke proses
berikutnya.
d.  Informasi Penjadwalan CPU. Informasi tersebut berisi  prioritas dari suatu proses,
pointer ke antrian penjadwalan, dan beberapa parameter penjadwalan yang lainnya.
e. Informasi Manajemen Memori. Informasi tersebut berisi nilai (basis) dan limit
register, page table, atau segment table tergantung pada sistem memory yang
digunakan oleh SO.
f. Informasi Accounting. Informasi tersebut berisi jumlah CPU dan real time yang
digunakan, time limits, account numbers, jumlah job atau proses, dll.
Gambar 3-2:  Process Control Block

g. Informasi Status I/O. Informasi tersebut berisi deretan I/O device (seperti tape
driver) yang dialokasikan untuk proses tersebut, deretan file yang dibuka, dll.





3.2 PENJADWALAN PROSES
3.2.1  Antrian Penjadwalan
Penjadwalan direpresentasikan dalam bentuk antrian yang disimpan sebagai
linkedlist dan berisi pointer awal dan akhir PCB.  Tiap-tiap PCB memiliki suatu pointer
field yang menunjuk ke proses berikutnya.  Jenis-jenis antrian penjadwalan adalah
sebagai berikut :
•  Job Queue.  Semua proses yang masuk pada suatu sistem akan diletakkan ke dalam
job queue. 
Gambar 3-3:  Perpindahan CPU dari satu proses ke proses lain
•  Ready Queue.  Sedangkan proses-proses yang ada di memori utama dan menunggu
untuk dieksekusi diletakkan pada suatu list yang disebut dengan ready queue.  Pada
antrian ini berisi 
•  Device Queue.  Deretan proses yang sedang menunggu peralatan I/O tertentu disebut
dengan device queue. 
Setiap proses dapat berpindah dari satu antrian ke antrian lain.  Gambar 3-4
menunjukkan contoh  ready queue dan  device queue.  Representasi dari penjadwalan
proses dapat dilihat pada Gambar 3-5.




Gambar 3-4:  Ready queue dan device queue


3.2.2  Penjadwal (Scheduler)
Terdapat dua bentuk penjadwal, yaitu:
a.  Longterm-Scheduler  (job scheduler), menyeleksi proses-proses mana yang harus
dibawa ke ready queue.
b.  Short-term Scheduler  (CPU scheduler), memilih proses-proses yang siap untuk
dieksekusi, dan mengakolakasikan CPU ke salah satu dari proses-proses tersebut.
Selain kedua jenis penjadwal diatas terdapat satu jenis penjadwal yang disebut
dengan medium-term scheduler.  Gambar 3-5 merupakan medium-term scheduler.



Gambar 3-4:  representasi penjadwalan proses

Gambar 3-5: medium-term scheduler

Short-term scheduler  terjadi sangat sering (dalam milidetik), jadi setiap proses
dijadwal dengan cepat, sedangkan  long-term scheduler  terjadi sangat jarang (dalam
detik atau menit), sehingga setiap proses dijadwal dengan lambat.  Long-term scheduler
digunakan untuk mengontrol tingkat multiprogramming.
Secara umum, proses dapat digambarkan sebagai :
•  I/O bound process, yaitu proses-proses yang membutuhkan lebih banyak waktu
untuk menjalankan I/O daripada melakukan komputasi, sehingga CPU burst yang
dibutuhkan lebih singkat.
•  CPU bound process, yaitu proses-proses yang membutuhkan lebih banyak waktu
untuk melakukan komputasi daripada menjalankan I/O sehingga CPU burst yang
dibutuhkan lebih lama.

3.2.3  Context Switch
Ketika CPU berpindah dari proses satu ke proses lainnya, sistem harus
menyimpan status dari proses yang lama  dan membuka state proses baru yang sudah
disimpan.   Contex switch adalah proses penyimpanan status proses dan mengambil
status proses yang baru pada saat terjadi  switching.  Pada saat terjadi perpindahan
proses,  sistem tidak bekerja.  Waktu  context switch tergantung pada perangkat keras
yang digunakan.


3.3 OPERASI PADA PROSES
Terdapat dua operasi pada proses, yaitu pembuatan proses (process creation)
dan penghentian  proses (process deletion).

3.3.1  Pembuatan Proses
Ada beberapa aktifitas berkenaan dengan pembuatan proses, antara lain : 
a. Memberi identitas (nama) pada proses yang dibuat;
b. Menyisipkan proses pada list proses atau tabel proses;
c. Menentukan prioritas awal proses;
d. Membuat PCB;
e. Mengalokasikan resource awal bagi proses tersebut.
Ada beberapa kejadian yang menyebabkan pembuatan suatu proses baru, antara
lain:
a. Pada lingkungan batch sebagai tambahan atas pemberian job. Setelah menciptakan
proses baru, sistem operasi melanjutkan untuk membaca job selanjutnya.
b. Pada ingkungan interaktif, pada saat user baru saja logam;
c. Sebagai tanggapan atas suatu aplikasi (seperti: mencetak file, sistem operasi dapat
menciptakan proses yang akan mengelola pencetakan itu);
d. Proses menciptakan proses lain (child).
  Selama eksekusi, suatu proses mungkin akan membuat suatu proses yang baru.
Proses tersebut dinamakan parent, sedangkan proses yang dibuat dinamakan child. 
Proses pembuatan proses anak membentuk pohon proses.
Pembagian sumber daya :
•  Parent dan child membagi semua sumber daya yang ada
•  Child menggunakan sebagian dari sumber daya yang digunakan parent
•  Parent dan child tidak membagi sumber daya
Bentuk eksekusi :
•  Parent melanjutkan eksekusi beriringan dengan children.
•  Parent menunggu hingga beberapa atau seluruh children selesai.
Bentuk ruang alamat :
•  Child adalah duplikat dari proses parent.
•  Child mempunyai program yang diambil dari dirinya.
Pada UNIX, parent akan membentuk child dengan menggunakan system call
fork. Setelah pemanggilan  fork, parent kembali berjalan secara pararel dengan child.
Demikian pula, child dapat memanggil  fork untuk membentuk child lainnya. Sistem
call exec digunakan setelah system call fork mengganti alamat memori proses dengan
program baru.  Lain halnya dengan DOS, pada MS-DOS, system call akan memanggil
binary file tertentu yang ada pada memori dan mengeksekusinya sebagai child. Parent
akan running kembali setelah child selesai eksekusi. Dengan demikian parent dan child
tidak dapat berjalan secara pararel.  Bentuk pohon proses pada UNIX dapat dilihat pada
Gambar 3-6.  




3.3.2  Penghentian Proses
Suatu proses berhenti jika telah menyelesaikan pernyataan terakhir, dan
meminta pada sistem operasi untuk menghapusnya dengan menggunakan system call
exit. Proses mengembalikan semua data (output) ke parent proses melalui system call
wait. Kemudian proses dihapus dari list atau tabel sistem, dilanjutkan dengan
menghapus PCB.
  Penghapusan proses ini akan menjadi sangat kompleks jika ternyata proses yang
akan dihentikan tersebut membuat proses-proses yang lain. Pada beberapa sistem,
proses-proses anak akan dihentikan secara  otomatis jika proses induknya berhenti.
Namun, ada beberapa sistem yang menganggap bahwa proses anak ini terpisah dengan
induknya, sehingga proses anak tidak ikut dihentikan secara otomatis pada saat proses
induk dihentikan.
Gambar 3-6: Bentuk pohon proses pada UNIX
Parent dapat menghentikan eksekusi proses child dengan menggunakan system
call abort.  Proses anak dihentikan parent karena beberapa alasan, antara lain :
•  Child mengalokasikan sumber daya melampaui batas
•  Tugas child tidak dibutuhkan lebih lanjut
•  Parent berhenti, karena system operasi tidak mengijinkan child untuk melanjutkan
jika parent berhenti dan terminasi dilanjutkan.


3.4 PROSES YANG SALING BEKERJA SAMA (COOPERATING PROCESS)
Proses-proses yang dieksekusi oleh sistem operasi mungkin berupa proses-
proses yang terpisah (independence) atau proses-proses yang saling bekerja sama
(cooperate). Proses yang terpisah adalah proses yang tidak berakibat atau diakibatkan
oleh eksekusi dari proses lain.  Sedangkan proses yang saling bekerja sama adalah
proses yang dapat berakibat atau diakibatkan oleh eksekusi dari proses lain.  Contoh :
  P0 menunggu printer
P1 menunggu disk drive
Apabila proses terpisah, meskipun  P1 ada dibelakang  P0, namun jika disk drive
nganggur,  P1 bisa dieksekusi terlebih dahulu.  Sebaliknya jika proses tersebut saling
bekerjasama maka eksekusi pada suatu proses akan sangat berpengaruh pada proses
yang lain, karena mereka saling berbagi data.  Contoh :
   P1: ..., ..., ..., ..., P2, ...
   P2: ..., ..., ..., ..., ..., ...

Misalkan P1 adalah program dalam MS-Word dan P2 adalah program Paintbrush. MS-
Word memanggil  Paintbrush. Hal ini akan membutuhkan waktu penyimpanan yang
cukup besar. Sehingga perlu  swapping  (memindahkan data yang tidak segera dipakai
dari memori utama ke memori sekunder.
Keuntungan proses yang saling bekerja sama adalah terjadi pembagian
informasi, meningkatkan kecepatan komputasi, proses dapat dibagi dalam modul-modul
dan lebih memberikan kenyamanan pada programmer.
Untuk mengillustrasikan proses-proses yang saling bekerjasama ini digunakan
producer-consumer problem. Producer adalah suatu proses yang menghasilkan
informasi yang akan dikonsumsi oleh consumer. Sebagai contoh: program untuk
mencetak menghasilkan karakter-karakter yang akan dikonsumsi oleh  printer driver;
compiler  menghasilkan kode assembly yang akan dikonsumsi oleh  assembler;
assembler menghasilkan objek modul yang akan dikonsumsi oleh  leader. Kerja
producer dan  consumer ini harus disinkronisasikan sehingga   consumer tidak akan
meminta item yang belum diproduksi oleh producer.  Unbounded-buffer  producer-
consumer problem tidak menggunakan batasan ukuran di buffer. Consumer dapat selalu
meminta item baru, dan  producer dapat selalu menghasilkan item-item baru.
Permasalahan terjadi pada  bounded-buffer producer-consumer dimana buffer yang
digunakan mempunyai ukuran tertentu. Consumer harus menunggu jika buffer kosong,
dan producer harus menunggu jika buffer penuh. Penyelesaian permasalahan bounded-
buffer producer-consumer dengan solusi shared memory menggunakan data shared
berikut :
 #define BUFFER_SIZE 10
 Typedef struct {
  . . .
 } item;
 item buffer[BUFFER_SIZE];
 int in = 0;
 int out = 0;

Proses producer :
 item nextProduced;
 while (1) {
  while (((in + 1) % BUFFER_SIZE) == out)
    ; /* do nothing */
  buffer[in] = nextProduced;
  in = (in + 1) % BUFFER_SIZE;
 }

Proses consumer :
 item nextConsumed;
 while (1) {
  while (in == out)
    ; /* do nothing */
  nextConsumed = buffer[out];
  out = (out + 1) % BUFFER_SIZE;
 }
Variabel in dan out diinisialisasikan dengan nilai nol. Buffer yang digunakan secara
bersama-sama diimplementasikan sebagai larik sirkular dengan 2 pointer logika: in dan
out. Variabel in menunjukkan posisi kosong berikutnya pada buffer;  out
menunjukkan posisi penuh pertama pada buffer. Buffer kosong jika in == out dan
buffer penuh jika in = (in + 1) % BUFFER_SIZE = out. 


3.5 KOMUNIKASI ANTAR PROSES (INTERPROCESS COMMUNICATION)
Komunikasi antar proses adalah mekanisme proses-proses untuk berkomunikasi
dan melakukan sinkronisasi aksinya.  Komunikasi dilakukan dengan sistem pesan,
dimana proses berkomunikasi dengan proses lain tanpa menggunakan variabel yang di-
share.  Fasilitas interprocess communication (IPC) terdiri dari dua operasi :
 send(pesan) dimana ukuran pesan bisa tetap atau berbeda-beda
 receive(pesan)
Apabila proses  P dan proses Q akan melakukan komunikasi, maka kedua proses ini
memerlukan :
•  Tersedia saluran komunikasi antara kedua proses tersebut.
•  Menukar pesan menggunakan send atau receive
Sedangkan implementasi saluran komunikasi dalam bentuk :
•  Fisik , misalnya shared memory, hardware bus
•  Logika, misalnya properti logika
Implementasi saluran komunikasi harus dapat menjawab pertanyaan berikut :
•  Berapa sambungan yang tersedia ?
•  Dapatkan sambungan dihubungkan dengan lebih dari dua proses ?
•  Berapa banyak sambungan yang terdapat diantara setiap pasangan proses yang
berkomunikasi ?
•  Bagaimana kapasitas sambungan ?
•  Apakah ukuran pesan pada sambungan tetap atau berbeda ?
•  Apakah sambungan berupa unidirectional atau bidirectional ?
Terdapat dua bentuk komunikasi antar proses yaitu komunikasi langsung (direct
communication) dan komunikasi tak langsung (indirect communication).

3.5.1  Komunikasi Langsung
Bentuk komunikasi langsung adalah proses melakukan komunikasi langsung ke
proses lain.  Pada komunikasi langsung, harus disebutkan nama proses secara eksplisit.
   send(P,pesan); mengirim pesan ke proses P.
   receive(Q,pesan); menerima pesan dari proses Q.
Properti yang harus terdapat pada saluran komunikasi terdiri dari :
a.   Terdapat sambungan yang dapat bekerja secara otomatis antara tiap pasangan proses
yang ingin berkomunikasi.
b. Sambungan tersebut menghubungkan tepat satu pasangan proses yang akan
berkomunikasi.
c. Antar tiap-tiap pasangan proses terdapat tepat satu saluran.
d. Sambungan tersebut mungkin bersifat unidirectional, namun biasanya bidirectional.

3.5.2  Komunikasi Tak Langsung
Pada komunikasi tak langsung pengiriman atau penerimaan pesan dilakukan
melalui  mailbox (port). Mailbox adalah suatu objek yang mana pesan-pesan
ditempatkan oleh proses atau dapat dihapus. Tiap-tiap mailbox memiliki identitas unik.
Dua buah proses dapat saling berkomunikasi hanya jika mereka saling menggunakan
mailbox secara bersama-sama.
Properti yang harus disediakan pada saluran komunikasi adalah :
a. Sambungan antara 2 proses diberikan jika antara kedua proses tersebut saling
menggunakan mailbox secara bersama-sama.
b. Sambungan tersebut dihubungkan dengan beberapa proses.
c. Antar tiap-tiap pasangan proses yang saling berkomunikasi, ada sejumlah
sambungan yang berbeda, tiap-tiap link berhubungan dengan satu mailbox.
d. Sambungan tersebut mungkin bersifat unidirectional, namun biasanya bidirectional.
Operasi yang terdapat pada system mailbox adalah membuat mailbox baru,
mengirim dan menerima pesan melalui mailbox dan menghapus mailbox.  Primitif yang
terdapat pada komunikasi tak langsung adalah :
   send(A,pesan); mengirim pesan ke mailbox A.
   receive(A,pesan); menerima pesan dari mailbox A.
Perhatikan contoh berikut ini.  P1, P2 dan P3 menggunakan mailbox A bersama-
sama.  P1 mengirim pesan sedangkan P2 dan P3 menjalankan operasi receive.  Proses
mana yang mendapatkan pesan.  Solusi untuk permasalahan ini dapat menggunaikan
salah satu cara di bawah ini :
•  Mengijinkan satu sambungan dihubungkan dengan paling banyak dua proses.
•  Mengijinkan hanya satu proses pada satu waktu mengeksekusi operasi receive.
•  Mengijinkan sistem untuk memilih penerima tertentu.  Proses pengirim
diberitahukan proses mana yang menerima.

Sambungan mempunyai beberapa kapasitas yang menentukan jumlah pesan
yang dapat ditampung sementara.  Bentuknya berupa antrian pesan yang dilewatkan ke
sambungan.  Terdapat tiga cara implementasi antrian pesan tersebut yaitu :
a.  Zero Capacity: Antrian memiliki panjang maksimum nol, sehingga tidak ada pesan
yang menunggu di link. Pada kasus ini, pengirim pesan harus menunggu penerima
pesan menerima pesan yang disampaikan sebelum ia mengirim pesan lagi. Kedua
proses ini harus berjalan secara sinkron. Sinkronisasi ini sering disebut dengan
istilah rendezvous.
2.  Bounded Capacity. Antrian memiliki panjang tertentu (n), sehingga ada paling
banyak  n pesan yang menunggu di link. Jika antrian tidak dalam keadaan penuh,
maka jika ada pesan baru dapat menempati antrian yang paling akhir, sehingga
pengirim tidak perlu menunggu lagi untuk melanjutkan eksekusi. Jika antrian dalam
keadaan penuh, maka pengirim harus menunggu sampai ada tempat kosong.
3.  Unbounded Capacity. Antrian memiliki panjang yang tidak tertentu, sehingga ada
sejumlah pesan yang dapat menunggu di link. Pengiriman tidak pernah menunda
pekerjaan.
Contoh komunikasi antar proses adalah pada system client server.  Komunikasi
client server menggunakan berbagai bentuk antara lain socket,  remote procedure call
(RPC) dan remote method invocation (RMI). 
Sebuah socket didefinisikan sebagai  endpoint for communication.  Socket
didefinisikan dengan gabungan antara alamat IP dan port, misalnya socket
161.25.19.8:1625  mengacu ke port  1625 pada host  161.25.19.8.  Komunikasi yang
dilakukan terdiri dari sebuah pasangan socket (Gambar 3-7).





Gambar 3-7: Komunikasi dengan socket

Gambar 3-8: Komunikasi dengan RPC

Remote procedure call (RPC) merupakan prosedur pemanggilan abstrak antar
proses-proses pada system jaringan.  Pada RPC terdapat  stub yaitu proxy pada sisi
client untuk prosedur aktual ke server.  Stub pada sisi client menghubungi server dan
melewatkan parameter, kemudian stub pada sisi server menerima pesan tersebut,
menerima parameter dan membentuk prosedur untuk proses server (Gambar 3-8).
Pada bahasa pemrograman Java terdapat remote method invocation (RMI) yang
merupakan mekanisme untuk berkomunikasi pada jaringan  yang mempunyai bentuk
yang sejenis dengan RPC.  RMI memungkinkan program Java pada satu mesin
mengirim dan menerima method dari obyek secara remote (Gambar 3-9).






3.6  THREAD
Suatu proses didefinisikan oleh resource yang digunakan dan lokasi yang akan
dieksekusi. Namun adakalanya proses-proses akan menggunakan resource secara
bersama-sama. Suatu unit dasar dari CPU utilization yang berisi program counter,
kumpulan register, dan ruang stack disebut dengan  thread atau  lighweight process
(LWP). Thread akan bekerjasama dengan  thread yang lainnya dalam hal penggunaan
bagian kode, bagian data, dan  resource sistem operasi, seperti open file dan sinyal
secara kolektif yang sering disebut dengan task.  
Apabila dilakukan perbandingaan antara sistem  multi thread dengan sistem
multi proses dapat disimak berikut.  Pada multi proses, setiap proses secara terpisah
Gambar 3-9: Komunikasi dengan RMI
melakukan operasi tidak bekerja sama dengan  proses lain, setiap proses mempunyai
program counter, stack register dan ruang alamat sendiri.  Organisasi jenis ini berguna
jika  job dibentuk oleh proses-proses yang tidak saling berhubungan.  Multi proses
membentuk  task yang sama.  Sebagai contoh, multi proses dapat menyediakan data
untuk mesin secara remote pada implementasi system file jaringan.  Hal ini lebih efisien
apabila satu proses terdiri dari  multi thread melayani tugas yang sama.  Pada
implementasi multi proses, setiap proses mengeksekusi kode yang sama tetapi
mempunyai memori dan  resource file sendiri.  Satu proses multi thread menggunakan
resource lebih sedikit daripada multi proses, termasuk memory,  open file dan
penjadwalan CPU.
Seperti halnya proses,  thread memiliki status:  ready,  blocked,  running dan
terminated, dan hanya satu thread yang aktif dalam satu waktu. Thread dapat membuat
child  thread. Jika satu  thread dalam keadaan blocked, maka thread yang lainnya dapat
dijalankan. Namun, tidak saling bebas, Sebab semua  thread  dapat mengakses setiap
alamat dalam satu task,  thread  dapat membaca dan menulisi stack dari  thread yang
lainnya. Sehingga tidak ada proteksi antara satu  thread terhadap  thread yang lainnya. 
Suatu proses dapat terdiri dari satu thread (single thread) dan beberapa thread (multi
thread) seperti pada Gambar 3-10.


  Gambar 3-10: single thread dan multi thread

Keuntungan sistem  thread adalah pada respon lebih cepat, menggunakan
resource bersama-sama, lebih ekonomis dan meningkatkan utilitas arsitektur
mikroprosessor.  
Thread terdiri dari dua bentuk yaitu user  thread dan kernel thread.  User thread
adalah  thread yang diatur dengan menggunakan pustaka  user level thread.  Contoh
sistem yang menggunakan  user thread adalah POSIX Pthreads, Mach C-threads dan
Solaris  threads.  Sedangkan  kernel thread adalah  thread yang didukung oleh Kernel. 
Contoh sistem yang menggunakan  kernel thread adalah Windows 95/98/NT/2000,
Solaris, Tru64 UNIX, BeOS dan Linux.  
Model multi thread terdiri dari model Many-to-One, One-to-One dan Many-to-
Many.  Pada model Many-to-One , beberapa user level thread dipetakan ke satu kernel
thread dan digunakan pada sistem yang tidak mendukung  kernel threads seperti pada
Gambar 3-11.  Pada model One-to-One, setiap  user-level thread dipetakan ke  kernel
thread seperti pada Gambar 3-12, misalnya pada Windows 95/98/NT/2000 dan OS/2. 
Pada model Many-to-Many,  user level thread dipetakan ke beberapa  kernel threads. 
Pada sistem operasi ini akan dibuat sejumlah  kernel thread seperti Gambar 3-13,
contohnya Solaris 2 dan Windows NT/2000 dengan ThreadFiber package.




Gambar 3-11: model Many to One






Contoh sistem operasi yang menggunakan sistem  thread adalah Solaris 2. 
Solaris 2 mendukung user-level thread dan kernel thread.  Pembuatan dan penjadwalan
user level thread didukung oleh pustaka dan kernel tidak mempunyai pengetahuan
tentang user level thread.  Antara user level thread dan kernel thread terdapat perantara 
yang disebut dengan  lightweight process  (LWP).  Setiap  task terdapat setidaknya satu
LWP seperti pada Gambar 3-14.  Semua operasi pada kernel dieksekusi oleh  kernel
level thread.  Terdapat satu kernel level thread untuk setiap LWP dan terdapat beberapa
kernel level thread yang menjalankan kernel baik yang dihubungkan maupun tidak
dengan LWP.  

Gambar 3-12: model One to One

Gambar 3-13: model Many to Many



Kernel thread mempunyai struktur data yang kecil dan sebuah  stack. 
Perpindahan antar  kernel thread tidak mengubah informasi akses memori sehingga
relatif cepat.  LWP berisi process control block dengan register data, informasi akutansi
dan informasi memori.  Perpindahan antar LWP membutuhkan tambahan pekerjaan dan
relatif lambat.  User level thread hanya memerlukan sebuah stack dan sebuah program
counter, tanpa  resource dari kernel.  Kernel tidak dilibatkan dalam penjadwalan user
level thread, sehingga perpindahan antar  user level thread sangat cepat.  Terdapat
ratusan  user level thread, tetapi semua kernel yang terlihat dalam bentuk LWP yang
mendukung user-level thread.  Proses thread pada Solaris 2 dapat dilihat pada Gambar
3-15.



Gambar 3-14: Thread pada Solaris 2

Gambar 3-15: Proses Solaris 2

Thread pada Windows 2000 mengimplementasikan pemetaan  one-to-one. 
Setiap thread terdiri dari  thread id, kumpulan  register, stack user dan kernel yang
terpisat serta ruang data privat.
Thread pada Linux sering disebut sebagai  task daripada  thread.  Pembuatan
thread dilakukan dengan menggunakan  system call  clone().  Clone() memungkinkan
task anak menggunakan ruang alamat dari task (proses) parent.
Bahasa pemrograman Java menggunakan  Java thread yang dibuat dengan
menggunakan  class Thread dan mengimplementasikan antar muka yang bersifat
runnable (dapat dijalankan).  Java thread diatur oleh Java virtual machine (JVM).  Java
thread terdiri dari state new, runnable, blocked dan dead seperti Gambar 3-16.




LATIHAN SOAL :

1.  Sebutkan state pada proses dan jelaskan diagram proses
2.  Apa yang dimaksud short term scheduler dan long term scheduler ?
3.  Jelaskan 4 alasan mengapa proses harus bekerja sama.
4.  Tuliskan kode program untuk penyelesaian permasalahan producer consumer
dengan menggunakan shared memory.
5.  Diketahui skema komunikasi antar proses menggunakan mailbox
a.  Proses P ingin menunggu 2 pesan, satu dari mailbox A dan satu dari mailbox B. 
Tunjukkan urutan send dan receive yang dieksekusi
Gambar 3-16: State pada Java Thread
 BAB 3  PROSES-PROSES   


50
b.  Bagaimana urutan send dan receive yang dieksekusi P jika P ingin menunggu
satu pesan dari mailbox A atau mailbox B (salah satu atau keduanya)
6.  Jelaskah apa yang dimaksud dengan thread dan struktur dari thread.
7.  Jelaskan empat keuntungan menggunakan threads pada multiple process.
8.  Apakah perbedaan antara user-level thread dan kernel-supported threads ?
9.  Ada 3 model multithreading, jelaskan.
10. Jelaskan state pada Java thread.




Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Bab 3 Proses Proses ini dipublish oleh Unknown pada hari Kamis, 29 Maret 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Bab 3 Proses Proses
 

0 comments:

Posting Komentar