Linux Booting Process



Linux Booting Process


POKOK BAHASAN :
Linux Booting Process

TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengetahui  inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux
Me lakukan perubahan inisia lisasi booting proses

DASAR TEORI:

1  PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS
Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi
Linux pada aplikasi background (daemons/service).
1.   BIOS  :  Basic Input/Output System adalah antar muka level  terendah antara
komputer dan peripheral.  Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari
instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.
2.   MBR menunjuk  ke boot loader (LILO : Linux boot loader)
3.   LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel
yang dijalankan.  Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.
4.   Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init.  Init
adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux
5.   Proses per tama yang memulai init adalah skrip
.
/etc/rc.d/rc/sysinit
126


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
127
6.   Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses
tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.

2.  LINUX INIT PROCESS
Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai
process ide “1”.  Init bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang
ditentukan pada file
.  Init biasanya memulai “
” yang menunggu
/etc/inittab
getty
layar login yang  menandakan proses shell seorang user.  Pada saat shutdown, init
mengontrol urutan dan proses untu shutdown.  Proses init tidak pernah shut down.
Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan
sebagai root.
Proses sistem :
Process ID  Description
0    The Scheduler
1    The init process
2    kflushd
3    kupdate
4    kpiod
5    kswapd
6    mdrecoveryd

3.  PROSEDUR BOOT
Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3”
keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial  dijalankan untuk
interaksi user.  Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :

Mengeksekusi program
yang memulai semua proses -proses lain.
/sbin/init
Program ini akan  diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada  file
/etc/inittab

Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris
initdefault
pada file
.
/etc/inittab
id:5:initdefault:


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
128
Pada contoh diatas, runlevel ”5” dipilih.   Runlevel “5” akan melakukan booting
sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows.  Booting ke runlevel
”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak
memerlukan GUI.
File inittab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke
koneksi internet dll.

Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah
.   Skrip ini
/sbin/rc
menjalankan sekumpulan skrip pada direktory
/etc/rc.d/rc0.d/,
dan seterusnya.
/etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d

Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai
menjadi operasi yang lengkap.   Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup
sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill).  Angka
yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi)
Jika Anda menginstall semua daemons (proses bac kground), Linux akan
menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar.  Kita bisa memulai (start)  /
menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory :
/etc/rc.d/init.d (Redhat)
dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop
web server :
cd /etc/rc.d/init.d
httpd stop
Gunakan perintah ps –aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.

4.  LINUX RUN LEVEL
Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting
dalam mode gr aphical login.
State pada Runlevel / Halt :
0  shutdown (Do NOT set initdefault to this)
1  Single user mode
2  Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
129
3  Default text start. Full multiuser
4  unused
5  X11
6  Reboot    (Do NOT set initdefault to this)
Anda bila melakukan perpindahan level init de ngan menggunakan perintah  init
dengan runlevel tertentu.  Gunakan perintah
dimana # adalah satu dari 0, 1, 3,
”init#”
5, 6.  Dapat juga menggunakan perintah
.
telinit
Skrip untuk run level  yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown.
Skrip ditemukan pada direktory
dimana simbol # menandakan
/etc/rc.d/rc#.d/
run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory
yang dimulai dengan huruf ”S” selama sistem boot.  Skrip ini
/etc/rc.d/rc3.d/
akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem.  Pada saat shutdown
semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi.  Sistem ini
menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode  produksi dan
maintenance.
TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini :
chkconfig –list
GUI tool :
/usr/X11R6/bin/tksysv

5.  AKTIVASI SKRIP INIT
Menambah suatu skrip ke  direktory
baik prefik S atau K,
/etc/rc.d/rc#.d/
menambah skrip ke proses boot atau shutdown.  Skrip berjalan dengan urutan numerik.
S20abc dijalankan sebelum S30xyz.  Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini
merupakan kekuatan sistem operasi UNIX.    Inisialisasi proses dengan urutan tertentu
dapat dikoordinasikan  untuk proses dependent.   Shutdown dari proses biasanya
dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database.  Proses individual
dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan
skrip tersebut.  Misalnya
.  Mofidikasi start, stop
/etc/rc.d/rc2.d/httpd start
atau status kemungkinan digunakan.
Skrip start / stop /status berada pada direktory
adalah
/etc/rc.d/init.d/
suatu link ke direktory sebenarnya.  Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus
menggunakan perintah
, misalnya
akan
chkconfig
chkconfig  –del httpd


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
130
menghapus web server dari proses startup dan shutdown.  Sebaliknnya
chkconfig  –
akan menambahke ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan
add httpd
link dari skrip pada
ke direktory
yang
/etc/rc.d/init.d/
/etc/rc.d/rc#.d/
sebenarnya.  Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.
Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu
untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap
service yang tersedia.  Service dasar meliputi :
Sistem Service   Deskripsi
anacron  Run jobs which were scheduled for execution while computer was
turned off. Catch up with system duties.
arpwatch  Keeps track of IP address to MAC address pairings
atd  Run scheduled batch jobs.
autofs  automounts file systems on demand.
crond  Job sheduler for periodic tasks
gpm  Allows console terminal cut and paste. (Non X-window consoles)
https   Apache web server.
iptables  Firewall rules interface to kernel
keytable   Loads se lected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard
kudzu  New harware probe/detection during system boot.
lpd  Network printer services
microcode_ctl  Uploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium
processor. (Hardware specific.)
mysqld  Database services
named DNS  name services (Bind)
network  Active network services during system boot.
nfs  Network file system. Unix file sharing services.
nscd  Password and group lookup services for use with network
authentication (NIS, LDAP,...).
ntpd  Network Time Protocol time synchronization services.
random  Random number generation tool used for encryprion
rawdevices  Enables raw IO. Useful for Oracle and software which utilizes this


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
131
for high speed disk access.
smb  SAMBA: MS/Windows PC file s haring services
syslog  System log file facility.
ypbind NIS  file sharing/authentication infrastructure service.
yppasswd  NIS file sharing/authentication infrastructure service.
xfs  X-Windows font server.
Service utama yang direkomendasikan adalah  :
anacron, ard, autofs,
(Intel32
crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl
hardware only),
network, random. syslog
Graphics Workstation - add:
xfs
File Server for PC clients - add:
smb
Print Server - add:
atau
lpd
cups
File server Linux/Unix clients - add:
nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind,
yppasswd, ypserv
Web Server - add:
httpd, tux, xinetdi, sshd
6.  SKRIP INIT
Skrip init berada pada direktory
.  Gunakan
/etc/rc.d/
script-name
perintah
untuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya
chkconfig
untuk beberapa run level.
#!/bin/sh
#
# Startup script for program
#
# chkconfig: 345 85 15
- This statement tells the chkconfig
command how to add or delete this process to the boot process
# description: Description of program
# processname:
process-name
# pidfile: /var/run/
process-name
.pid
# Source function library.
This creates the operating
environment for the process to be started
. /etc/rc.d/init.d/functions
case "$1" in


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
132
start)
echo  -n "Starting
process-name
: "
daemon
process-name       -Starts only one process of a
given name.
echo
touch /var/lock/subsys/
process-name
;;
stop)
echo  -n "Shutting down
process-name
: "
killproc
process-name
echo
rm -f /var/lock/subsys/
process-name
rm  -f /var/run/
process-name
.pid
- Only if process
generates this file
;;
status)
status
process-name
;;
restart)
$0 stop
$0 start
;;
reload)
echo  -n "Reloading
process-name
: "
killproc
process-name
-HUP
echo
;;
*)
echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}"
exit 1
esac
exit 0
Fungsi skrip bash
dan
dapat ditemukan dalam
daemon, killproc
status
skrip
.
/etc/rc.d/functions
Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (
)
chmod +x script-name
Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti
/etc/rc.d/init.d/httpd restart
/etc/rc.d/init.d/httpd stop
/etc/rc.d/init.d/httpd start
atau menggunakan perintah service :
service httpd restart
service httpd stop
service httpd start


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
133
Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah
mengontrol
chkconfig
skrip untuk proses boot dan shutdown adalah
# chkconfig: 345 85 15
# description: Description of program
Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah  "
chkconfig --
" awal  order/priority  akan diset 80 sedangkan   stop/shutdown diset
add
script-name
15.  Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4, dan 5.  Hal ini dapat dilakukan dengan
membangkitkan lin k dari lokasi skrip  (/etc/rc.d/init.d/)  ke direktori run level :
/etc/rc.d/rc#.d/.   Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan apa yang
digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).
7.  CHKCONFIG
Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori
dan direktori run level
untuk
/etc/rc.d/init.d/
/etc/rc.d/rc
[0-6].
d/
mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown.
chkconfig [--level <levels>] <name> on | off | reset >
chkconfig --list
chkconfig --list
chkconfig --add <name>
chkconfig --del <name>
chkconfig --level 0123456 <name> o ff
Contoh :
chkconfig --level 345 httpd on
- apache diberikan  3, 4  dan 5.
chkconfig --add httpd
- memulai web server daemon  pada system boot.
chkconfig --del sen dmail
- Tidak memulai sendmail daemon  pada system boot.
chkconfig --list ]
- Daftar semua servis dan level init.
chkconfig --list | grep on
-  Daftar semua service yang dimulai pada sistem boot


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
134
TUGAS PENDAHULUAN :
Sebagai tugas pendahulua n,  jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini   :
1.   Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada
saat booting
2.   Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ?
3.   Apakah isi dari file
.  Sebutkan siste m proses yang dapat
/etc/inittab
dimasukkan pada variabel
dan jelaskan maksudnya.
initdefault
4.   Apa yang dimaksud dengan run level pada linux ? Sebutkan perbedaan file pada
yang menggunakan awalan ”S” dan awalan ”K”.
/etc/rc.d/rc#.d/
5.   Apa yang dimaksud dengan perintah
dan
?
service
chkconfig

PERCOBAAN :
1.   Login sebagai root.
2.   Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan- percobaan di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
3.   Selesaikan soal-soal  latihan.


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
135
Percobaan 1 :  Linux INIT Process
1.   Program
akan dijalankan pada saat booting.  Eksekusi program
/sbin/init
ini berdasarkan file
.  Lihatlah isi file
dan
/etc/inittab
/etc/inittab
perhatikan mode default runlevel pada baris
initdefault
#
cat /etc/inittab
2.   Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip
startup yang berada pada sub direktory
.  Skrip yang digunakan
/etc/rc.d
untuk runlevel 0 sampai dengan  6 berada pada sub direktory
sampai
.
/etc/rc.d/rc0.d
/etc/rc.d/rc6.d
#
ls -l /etc/rc.d
3.   Setiap nama file pada  direktori misalnya
dimulai dengan
/etc/rc.d/rc5.d
huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan huruf
“K” merupakan skrip shutdown.  Angka yang mengikuti "K" atau "S"
menandakan urutan skrip yang dijalankan.   Contohnya ”kudzu” denga n nilai
”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09”
#
ls /etc/rc.d/rc5.d
Percobaan  2  : Menentukan default boot runlevel
1.  Default boot runlevel pada file
diset dengan menggunakan
/etc/inittab
variabel
.  Jika diset  "3", sistem boot menggunakan antar muka
initdefault
teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI.
2.  Hapus baris
yang tidak diperlukan pada file
initdefault
/etc/inittab.
Buatlah bari baru untuk set sistem boot menggunakan console VGA / teks
#
vi /etc/inittab


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
136
# Default runlevel. The runlevels used by RHS are:
# 0 - halt (Do NOT set initdefault to this)
# 1 - Single user mode
# 2  - Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not
have networking)
# 3 - Full multiuser mode
# 4 - unused
# 5 - X11
# 6 - reboot (Do NOT set initdefault to this)
#
id:3:initdefault:                   # Console Text Mode
#id:5:initdefault:                   # Console GUI Mode
3.  Setelah dilakukan perubahan variabel
, lakukan reboot.
initdefault
Perhatikan apakah masuk ke mode teks
#
reboot
4.  Lakukan perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem.  Ingat,
jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus -menerus.
Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah dimulai.
Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI
1.  Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks.  Pertama
ubahlah variabel
pada file
dan ubahlah ke
initdefault
/etc/inittab
mode 3 atau dengan menggunakan perintah init
#
init 3
2.
Metode Manual
:  Jalankan aplikasi X terminal GUI dengan menjalankan
perintah “
” pada console VGA.  Untuk keluar gunakan logout
startx
#
startx
3.
Metode Otomatis
: Anda dapat menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot
menggunakan perintah
.  Anda harus mengedit variabel
init
i
”pada file
seperti percobaan 2 agar setiap
nitdefault
/etc/inittab
booting masuk ke mode GUI.  Ubahlah kembali ke mode 5.
#
init 5


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
137
Percobaan 4 : Menggunakan Virtual Console
1.   Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka
terminal pada Jendela GUI.  Default- nya, Linux menjalankan 6 virtual consol
atau TTY session yang dijalankan pada console VGA.  Hal ini didefinisikan
dengan statement
pada file
.  Console X terminal
mingetty
/etc/inittab
GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang
tersedia yang tidak dikontrol oleh
.  Hal ini menyebabkan GUI
mingetty
berjalan sebagai nomor 7.   Perhatikan baris
pada file
mingetty
/etc/
, virtual console nomor berapa yang dikontrol ?
inittab
#
cat /etc/inittab
2.   Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT> <F1>
sampai dengan <F6>.
3.   Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada
pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.
Percobaan 5 :  Shutdown dan rebooting sistem
1.   Perintah
akan mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0.
init
#
init 0
2.   Perintah
menyebabkan efek yang sama.  Opsi ”–y” untuk
shutdown
mengabaikan prompt pesan dan ”–h” untuk halt sistem.  Opsi 0 menunjukkan
berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit.
#
shutdown –hy 0
3.   Anda juga bisa menggunakan perintah init untuk reboot sistem dengan
memasukkan runlevel 6
#
init 6


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
138
4.  Perintah
menpunyai efek yang sama, tetapi juga mengirimkan pesan
reboot
warning ke semua user
#
reboot
5.  Reboot juga dapat dilakukan dengan perintah
menggunakan opsi
shutdown
“-r” dan menentukan delai misalnya 10 menit.
#
shutdown –ry 10
Percobaan 6: Berpindah ke mode single user
1.   Beberapa aktifitas membutuhkan sistem untuk log off semua user, aplikasi dan
networkin g sehingga hanya sistem administrator yang mengakses sistem dari
console VGA.  Alasan lainnya adalah untuk memperbaiki password ”root”.
2.   Jika sistem berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat dilakukan
dengan perintah init dan memasukkan runlevel  1.
#
init 1
3.   Perintah diatas tidak memberikan warning ke user dan perintah shutdown tidak
mempunyai opsi mode single user.   Hal  ini akan muncul dengan menjalankan
perintah shutdown dengan delay.
#
shutdown 1
Percobaan 7: Berpindah ke mode single user pada layar Grub
1.   Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan
power sistem.
2.   Hidupkan sistem Anda
3.   Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal pada
sistem.  Ketik ”a” untuk ”append”.  Maka akan didapa tkan prompt untuk
menambah opsi boot pada file
.
grub.conf


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
139
grub append>
ro root=LABEL=/
4.  Tambahkan “1” pada akhir string
grub append>
ro root=LABEL=/1
5.  Tekan Enter.  Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp
root # tanpa menanyakan username dan password
Percobaan 8: Berpindah ke default runlevel dari mode single user
1.  Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah
ke default runlevel untuk sistem.  Anda juga dapat menggunakan perintah init
(misalnya “init 3” dan “init 5”)
bash-2.05b#
exit
Percobaan 9: Memperbaiki password root
3.  Kadangkala anda kehilangan atau lupa pada password root, atau sistem
administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda
4.  Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL> <ALT> <DEL>.  Sistem akan
shutdown
5.  Reboot sistem dan masuk ke  mode single user
6.  Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root.  Mode single user
mengasumsikan orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu
menentukan nama user “root”
7.  Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.


PRAKTIKUM 10  LINUX BOOTING PROCESS
140
Percobaan 10 : Menggunakan perintah chkconfig
1.  Perintah
digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai
chkconfig
pada setiap runlevel.  Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d
dan runlevel yang ”on” atau ”off”
#
chkconfig –list
2.  Anda dapat menggunakan
untuk  mengubah runlevel untuk paket
chkconfig
tertentu.   Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5.
Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.
3.  Perintah
dapat digunakan dengan
untuk menentukan run
chkconfig
grep
level dimana Sendmail akan berjalan.   Disini terlihat berjalan pada level 3 dan
5.
#
chkconfig –list | grep mail
4.  Perintah
dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa
chkconfig
aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan seba gai nilai.  Argumen
pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau
“off”.  Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke
runlevel 3 dan 5
#
chkconfig –level 35 sendmail off
5.  Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa ops i “—level”, otomatis chkconfig
akan mengubah runlevel 3 dan 5
#
chkconfig sendmail off
6.  Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini.
#
service sendmail stop
7.  Anda dapat menggunakan
untuk memeriksa  kembali  pekerjaan
chkconfig
Anda
#
chkconfig –list | grep mail


PRAKTIKUM 10  LINUX  BOOTING PROCESS
141
LATIHAN:
1.   Pada percobaan 1  lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown  pada
runlevel 5 untuk file :
a.  netfs
b.   pcmcia
c.  nfslock
d.   kudzu
e.  portmap
f.  wlan
g.   isdn
h.   ne twork
i.  syslog
j.  keytable
2.   Laporkan hasil perubahan password  pada mode single user  pada percobaan 9.
Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !).
3.   Apakah kegunaan menggunakan perintah service ?   Berikan contoh.
4.   Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig  ?  Berikan contoh.
LAPORAN RESMI:
1.   Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.
2.   Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.
3.   Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Linux Booting Process ini dipublish oleh Unknown pada hari Minggu, 03 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Linux Booting Process
 

0 comments:

Posting Komentar