Simulasi sebuah retakan atau sobekan memiliki sejarah panjang di
komputer grafis, membuat hasil detail dari pola tersebut dari bahan yang
diamati pada dunia nyata masih menjadi masalah yang begitu sulit.
Banyak sekali benda yang menunjukkan pola retakan yang berbeda-beda
sesuai dengan bahan dasar benda tersebut. Hal ini diperlukan secara
detail dalam sebuah grafika komputer untuk menunjukan atau menghasilkan
sebuah pola yang betul-betul nyata dengan yang dibuat sehingga
menghasilkan kesesuain antara simulas dan di kehidupan nyata.
Simulasi seperti ini sangat dibutuhkan sebagai perkiraan terhadap sebuah retakan atau sobekan yang akan terjadi pada sebuah benda tipis dari bahan dasar yang berbeda-beda. Retakan dan sobekan yang diamati akan berbeda sesuai dengan bahan dasar benda yang akan terjadi pada benturan tersebut. Simulasi ini pun biasa diterapkan dalam sebuah film fiksi atau animasi yang terjadi adegan atau kejadian sebuah retakan dan sobekan sehingga terjadi seperti 'real' atau sama dalam kehidupan nyata.
Simulasi seperti ini sangat dibutuhkan sebagai perkiraan terhadap sebuah retakan atau sobekan yang akan terjadi pada sebuah benda tipis dari bahan dasar yang berbeda-beda. Retakan dan sobekan yang diamati akan berbeda sesuai dengan bahan dasar benda yang akan terjadi pada benturan tersebut. Simulasi ini pun biasa diterapkan dalam sebuah film fiksi atau animasi yang terjadi adegan atau kejadian sebuah retakan dan sobekan sehingga terjadi seperti 'real' atau sama dalam kehidupan nyata.
Teknik ini menyajikan sebuah metode untuk adaptasi retakan atau sobekan dalam sebuah lembaran tipis. High-quality triangle mesh adalah sebuah pembentukan kembali adaptasi dalam mempertahankan detail apapun yang diperlukan oleh simulasi. Persyaratan ini meliputi penetapan dimana retak yang mungkin akan terjadi. Hal ini memastikan bahwa di sekitar ujung retakan akan menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan secara rinci dalam terjadinya retakan secara realistis. Sebuah kerangka meshing dinamis memungkinkan terjadinya pengkasaran setelah daerah tersebut tidak lagi mungkin untuk menghasilkan retakan. Proses pengkasaran ini memungkinkan simulasi yang efisien dengan mengurangi jumlah node aktif dan dengan mencegah pembentukan irisan tipis pada sekitar retakan.
Sumber: Adaptive Tearing and Cracking of Thin Sheets
0 comments:
Posting Komentar